Uncategorized

Literally, Sejarah Tugu Sura dan Baya: Kenapa Ikon Surabaya Ini Wajib Banget Kamu Tahu!

Avatar
×

Literally, Sejarah Tugu Sura dan Baya: Kenapa Ikon Surabaya Ini Wajib Banget Kamu Tahu!

Sebarkan artikel ini

Guys, kalo ngomongin Surabaya, pasti yang langsung kebayang di benak kalian itu apa? Yap, totally! Tugu Sura dan Baya, kan? Patung ikonik hiu dan buaya yang lagi berantem ini literally jadi landmark kota yang paling gampang dikenali. Kayak, you can’t miss it gitu lho. Berlokasi di depan Kebun Binatang Surabaya, patung ini bukan cuma sekadar spot foto yang instagenic, tapi juga punya cerita di baliknya yang super deep dan meaningful.

Tapi, pernah kepikiran gak sih, sebenarnya apa sih sejarah di balik patung super iconic ini? Kenapa harus hiu sama buaya? Dan apa sih filosofinya yang bikin Tugu ini jadi sebegitu penting buat Arek Suroboyo? Well, get ready, karena kita about to spill the tea tentang the real story behind Tugu Sura dan Baya, yang ternyata lebih dari sekadar patung biasa. Prepare to be amazed, guys!

Actually, Siapa Sih Sura dan Baya Itu?

Jadi, sebelum ada Tugu yang sekarang kita lihat, ada sebuah legenda yang super populer di kalangan masyarakat Surabaya. Konon katanya, Sura itu adalah seekor ikan hiu raksasa, dan Baya adalah seekor buaya perkasa. Mereka ini adalah penguasa lautan dan daratan di wilayah yang sekarang jadi Surabaya. Sura selalu merasa paling kuat di lautan, sementara Baya gak mau kalah di daratan, atau lebih tepatnya di muara sungai yang jadi batas wilayah mereka.

Diceritaiya, Sura dan Baya ini sering banget berantem, kayak musuh bebuyutan gitu. Mereka berebut wilayah kekuasaan dan makanan, yang bikin perkelahian mereka sering terjadi dan super sengit. Bahkan, mereka punya kesepakatan buat gak saling mengganggu wilayah masing-masing, tapi karena sifat kompetitif yang tinggi, kesepakatan itu sering dilanggar. Suatu hari, Baya marah banget karena Sura cari mangsa di wilayahnya, which is di sungai. Terjadilah pertarungan epic yang bikin air laut dan sungai bergejolak, dan konon katanya, pertarungan inilah yang jadi inspirasi kenapa nama kota ini jadi Surabaya. Literally, ‘sura ing baya’ yang artinya ‘berani menghadapi bahaya’. Valid banget, kan?

Tugu Sura dan Baya: Kenapa Dibikin, Sih?

Tugu Sura dan Baya ini dibikin bukan cuma buat ngenang legenda si hiu dan buaya itu aja, tapi juga buat jadi simbol Kota Surabaya. Patung ini diresmikan pada tahun 1988 dan merupakan karya dari seniman Ir. Sutrimo. Tujuaya adalah buat representasi dari filosofi ‘wani’ atau berani yang udah mendarah daging di Arek Suroboyo. Patung ini menunjukkan Sura dan Baya lagi berantem, yang ngegambarin semangat juang dan pantang menyerah.

Kayak, think about it, warga Surabaya itu kan dikenal punya semangat kepahlawanan yang tinggi banget, especially di zaman perjuangan. Nah, Tugu ini tuh kayak ngingetin kita semua kalau di balik nama Surabaya, ada nilai keberanian dan kekuatan yang gak main-main. Ini adalah tribute buat para pahlawan dan semangat kota yang gak pernah padam. Super cool, right?

Vibes Estetika dan Lokasi Super Strategis

Kalau kita ngomongin desaiya, Tugu Sura dan Baya ini punya estetika yang super dinamis. Patung hiu dan buaya itu digambarkan dalam posisi bertarung yang intense, dengan semburan air di sekelilingnya yang bikin patung itu jadi kelihatan hidup banget, kayak mereka literally lagi berantem di depan mata kita. Proporsinya juga well-balanced, jadi enak banget buat diliat dari berbagai sisi.

Lokasinya juga super strategis, yaitu di Jalan Diponegoro, tepat di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Makanya, Tugu ini jadi spot yang gampang banget diakses dan selalu ramai sama pengunjung yang pengen foto-foto atau sekadar menikmati keindahan patung ikonik ini. It’s like, you go to Surabaya, you gotta see the Tugu. That’s the rule! Selain di depan KBS, sebenarnya ada juga versi lain dari Tugu ini di beberapa tempat, tapi yang paling hits dan jadi main landmark ya yang di depan KBS ini. It gives off a very strong, proud vibe.

Lebih dari Sekadar Patung: Simbol Pride Arek Suroboyo

Bagi Arek Suroboyo, Tugu Sura dan Baya ini bukan cuma sekadar patung atau hiasan kota. Ini adalah simbol kebanggaan dan identitas yang kuat. Tugu ini merepresentasikan karakter warga Surabaya yang dikenal gigih, pantang menyerah, dan berani dalam menghadapi segala tantangan. Kayak, mau ada masalah seberat apapun, mereka bakal ngadepiya dengan semangat ‘wani’ itu.

Makanya, Tugu ini juga punya nilai edukasi yang penting banget, especially buat generasi muda. Ini ngajarin mereka tentang sejarah kota, filosofi di balik nama Surabaya, dan gimana caranya punya semangat juang yang tinggi. Jadi, setiap kali ada orang yang ngeliat Tugu Sura dan Baya, mereka gak cuma ngeliat patung, tapi juga ngeliat soul dan semangat Kota Pahlawan yang never gives up. It’s totally empowering!

Kesimpulan

Jadi, guys, Tugu Sura dan Baya ini memang more than just a monument. Ini adalah perpaduan sempurna antara legenda, sejarah, filosofi, dan seni yang membentuk identitas Kota Surabaya yang super kuat. Dari pertarungan epik Sura si hiu dan Baya si buaya, lahir sebuah nama kota dan semangat ‘wani’ yang terus hidup di hati setiap Arek Suroboyo. Lokasinya yang strategis dan desaiya yang dinamis juga bikin Tugu ini jadi magnet yang sukses menarik perhatian siapa pun yang berkunjung.

Jadi, kalau kalian lagi jalan-jalan ke Surabaya, jangan lupa buat mampir ke Tugu Sura dan Baya ini, ya. Jangan cuma foto-foto doang, tapi coba deh resapi makna dan sejarah di baliknya. Kalian bakal ngerasa coect banget sama vibe kota ini. Trust me, it’s totally worth it! Ini adalah pengingat bahwa di setiap sudut kota, ada cerita yang siap di-explore dan bikin kita makin cinta sama Indonesia. Chill!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *